Sikap Remaja Masa Kini
By: Hermsil
Fase remaja merupakan masa perkembangan
yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja
merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang
terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa.
Masa remaja ditanddai dengan adanya perubahan, baik secara fisik maupun psikis
yang mungkin saja menimbulkan masalah atau problema atau masalah tertentu bagi
si Remaja. Apabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan
secara tepat,bahkan dapat menjurus keberbagai tindakan kenakalan remaja dan
kriminal.
Dan akhir-akhir ini, remaja menjadi
fenomenal untuk dikaji dan diteliti oleh banyak kalangan khususnya dalam
persoalan moral dan prilakunya, ada perbedaan moral dan sikap yang dimiliki
oleh remaja pada masa sekarang dengan remaja pada masa dahulu, inilah yang
menjadikan alasan kenapa remaja menjadi obyek yang fenomenal untuk diteliti dan
dikaji. Berbagai ragam krisis akhlak dan moral kini terus menular, merebak
dan mewabak dalam masyarakat kita khasnya di kalangan remaja. Daripada kes
bosia, hamil luar nikah yang diikuti dengan pembuangan zuriat di dalam tong
sampah, penderaan, gengsterisme dan vandalisme, rogol, sumbang mahram,
ketagihan dadah, hinggalah kepada mat rempit. Remaja pada masa
dahulu lebih mengedepankan moral dan sikapnya dibandingkan dengan ego (nafsu),
sehingga muncul dalam pola tindaknya kesopanan dalam bergaul, menghormati orang
yang lebih tua, memiliki tutur kata yang lembut dan lain sebagainnya. Tetapi
sebaliknya, remaja pada masa sekarang lebih mengedepankan egonya dari pada
nilai moral dan sikap, sehingga yang muncul adalah sikap mau menang sendiri,
tidak mau disalahkan meskipun dalam keadaan yang bersalah dan tidak mau
menghormati orang lain.
Gejala sosial yang melibatkan golongan
remaja bukan sahaja menimpa remaja kelas bawahan, malahan juga menimpa kelompok
remaja kelas menengah dan atasan. Pada umumnya, gejala ini timbul kerana
golongan remaja tidak mempunyai tempat mengadu dan tidak diurus atau kurnganya
perhatian. Terjadinya perbedaan pola sikap dan pola tindak remaja masa
sekarang dengan remaja masa dahulu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.
Ronald Robertson, mengatakan dalam Globalization, Social Theory and Global
Culture, bahwa globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara penduduk
bumi ini yang melampau batas-batas konvensional, seperti bangsa dan negara.
Dalam proses tersebut negara telah dimamfaatkan dan terjadi intensifikasi
kesadaran terhadap dunia sebagai kesatua utuh. Globalisasi biasanya ditandai
oleh tiga hal, pertama, perkembangan informasi dan telekomunikasi; kedua,
perkembangan teknbologi; ketiga, liberalisasi. Perkembangan telekomonikasi dan
informasi yang seharusnya mempermudah kita untuk dapat menjangkau dunia lebih
dekat dan dengan cepat meperoleh informasi, malah menjadi bumerang bagi remaja
kita, mereka lebih mendapatkan informasi-informasi yang negatif yang dapat
merusak kehidupannya. Perkembangan teknolog yang katanya dapat mempermudah kita
malah menjadi megia imitasi (peniruan) dan edukasi (pendidikan) yang tidak
baik.
Setiap teknologi memberikan efek positif
dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu
secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi
indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari
jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat
(bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat
guna. Inilah salah satu yang menjadi titik permasalahannya bagi anak dan
remaja.
Peran tanggung jawab remaja tentunya
tidak terlepas bagaiman siakap remaja masa kini. Masihkah seorang remaja sadar
terhadap peran dan tanggung jawab dipundaknya selaku generasi muda terhadap
suatu perubahan mendasar soal kebaikan, baik terhadap dirinya bangsa dan juga
agama? Sesungguhnya ini menjadi takaran tantangan remaja masa kini, apakah
menjawab ya atau tidak untuk pertanyaan tersebut.
Hanya saja ketika menyaksikan pola
kehidupan remaja masa kini dan dibandingkan dengan tanggung jawab yang akan
diemban, kita akan menyaksikan pandangan cukup miris.
Kuranngnya pendidikan moral dalam
keluarga, perhatian dan kasih sayang orang tua, penanaman nilai-nilai moral dan
agama minim, menjadi faktor penyebab terjadinya sikap negatif pergaulan remaja
masa kini.
Memperhatikan kehidupan remaja masa kini
seolah mereka telah lupa bahwa sesungguhnya dalam kehidupannya itu memiliki
kewajiban dan tanggung jawab terhadap diri, lingkungan, dan Tuhannya.
Lalainya remaja akan tugas dan tanggung
jawabnya menyebabkan para remaja tergelincir pada kehidupan suk-suka, yang
tidak hanya kurang bermanfaat, tetapi juga menjerumuskan para remaja kepada
dunia kenakalan remaja.
Perkembangan Nilai Moral dan Sikap
1. Perubahan fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan
fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur
fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping
itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.
2. Perubahan intelek
Menurut perkembangan kognitif yang
dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah beralih dari masa
konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa remaja, seseorang
juga sudah dapat berpikir secara kritis.
3. Perubahan emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional.
Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh
G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi
pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh
lingkungan sosial terhadap per-ubahan emosi pada masa remaja lebih besar
artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.
4. Perubahan sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki
status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi anak-anak. Karena pada masa
remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang
dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku
seperti orang dewasa. Menu-rut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa,
kelompok remaja bersifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas bagi
remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan melakukan
hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan
antar mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi “overacting’
dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.
5. Perubahan moral
Pada masa remaja terjadi perubahan
kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi
juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan
suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan
remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik
serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi
keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan
masa yang paling menentukan.