Sabtu, 10 November 2012

Nilai Moral dan Sikap Remaja

Sikap Remaja Masa Kini

By: Hermsil

Fase remaja merupakan masa perkembangan yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Masa remaja ditanddai dengan adanya perubahan, baik secara fisik maupun psikis yang mungkin saja menimbulkan masalah atau problema atau masalah tertentu bagi si Remaja. Apabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan secara tepat,bahkan dapat menjurus keberbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal.

Dan akhir-akhir ini, remaja menjadi fenomenal untuk dikaji dan diteliti oleh banyak kalangan khususnya dalam persoalan moral dan prilakunya, ada perbedaan moral dan sikap yang dimiliki oleh remaja pada masa sekarang dengan remaja pada masa dahulu, inilah yang menjadikan alasan kenapa remaja menjadi obyek yang fenomenal untuk diteliti dan dikaji. Berbagai ragam krisis akhlak dan moral kini terus menular, merebak dan mewabak dalam masyarakat kita khasnya di kalangan remaja. Daripada kes bosia, hamil luar nikah yang diikuti dengan pembuangan zuriat di dalam tong sampah, penderaan, gengsterisme dan vandalisme, rogol, sumbang mahram, ketagihan dadah, hinggalah kepada mat rempit.  Remaja pada masa dahulu lebih mengedepankan moral dan sikapnya dibandingkan dengan ego (nafsu), sehingga muncul dalam pola tindaknya kesopanan dalam bergaul, menghormati orang yang lebih tua, memiliki tutur kata yang lembut dan lain sebagainnya. Tetapi sebaliknya, remaja pada masa sekarang lebih mengedepankan egonya dari pada nilai moral dan sikap, sehingga yang muncul adalah sikap mau menang sendiri, tidak mau disalahkan meskipun dalam keadaan yang bersalah dan tidak mau menghormati orang lain.

Gejala sosial yang melibatkan golongan remaja bukan sahaja menimpa remaja kelas bawahan, malahan juga menimpa kelompok remaja kelas menengah dan atasan. Pada umumnya, gejala ini timbul kerana golongan remaja tidak mempunyai tempat mengadu dan tidak diurus atau kurnganya perhatian. Terjadinya perbedaan pola sikap dan pola tindak remaja masa sekarang dengan remaja masa dahulu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Ronald Robertson, mengatakan dalam Globalization, Social Theory and Global Culture, bahwa globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara penduduk bumi ini yang melampau batas-batas konvensional, seperti bangsa dan negara. Dalam proses tersebut negara telah dimamfaatkan dan terjadi intensifikasi kesadaran terhadap dunia sebagai kesatua utuh.  Globalisasi biasanya ditandai oleh tiga hal, pertama, perkembangan informasi dan telekomunikasi; kedua, perkembangan teknbologi; ketiga, liberalisasi. Perkembangan telekomonikasi dan informasi yang seharusnya mempermudah kita untuk dapat menjangkau dunia lebih dekat dan dengan cepat meperoleh informasi, malah menjadi bumerang bagi remaja kita, mereka lebih mendapatkan informasi-informasi yang negatif yang dapat merusak kehidupannya. Perkembangan teknolog yang katanya dapat mempermudah kita malah menjadi megia imitasi (peniruan) dan edukasi (pendidikan) yang tidak baik.

Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna. Inilah salah satu yang menjadi titik permasalahannya bagi anak dan remaja.
Peran tanggung jawab remaja tentunya tidak terlepas bagaiman siakap remaja masa kini. Masihkah seorang remaja sadar terhadap peran dan tanggung jawab dipundaknya selaku generasi muda terhadap suatu perubahan mendasar soal kebaikan, baik terhadap dirinya bangsa dan juga agama? Sesungguhnya ini menjadi takaran tantangan remaja masa kini, apakah menjawab ya atau tidak untuk pertanyaan tersebut.
Hanya saja ketika menyaksikan pola kehidupan remaja masa kini dan dibandingkan dengan tanggung jawab yang akan diemban, kita akan menyaksikan pandangan cukup miris.

Kuranngnya pendidikan moral dalam keluarga, perhatian dan kasih sayang orang tua, penanaman nilai-nilai moral dan agama minim, menjadi faktor penyebab terjadinya sikap negatif pergaulan remaja masa kini.
Memperhatikan kehidupan remaja masa kini seolah mereka telah lupa bahwa sesungguhnya dalam kehidupannya itu memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap diri, lingkungan, dan Tuhannya.
Lalainya remaja akan tugas dan tanggung jawabnya menyebabkan para remaja tergelincir pada kehidupan suk-suka, yang tidak hanya kurang bermanfaat, tetapi juga menjerumuskan para remaja kepada dunia kenakalan remaja.

Perkembangan Nilai Moral dan Sikap

1. Perubahan fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.
2. Perubahan intelek
Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa remaja, seseorang juga sudah dapat berpikir secara kritis.
3. Perubahan emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap per-ubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.
4. Perubahan sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa. Menu-rut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja bersifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan antar mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi “overacting’ dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.
5. Perubahan moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.